1000 Cahaya

Program 1000 Cahaya Muhammadiyah jadi pelopor transisi energi bersih, edukasi iklim, dan aksi lingkungan dari akar rumput di Indonesia.

GERAKAN transisi energi bukan lagi milik eksklusif kalangan teknokrat dan pembuat kebijakan. Di tangan Muhammadiyah, semangat menuju emisi nol bersih menyusup ke sekolah, masjid, pesantren, hingga ranting-ranting kecil di berbagai pelosok Indonesia. Semua terangkum dalam program 1000 Cahaya, sebuah inisiatif perubahan iklim berbasis nilai-nilai Islam dan gotong royong akar rumput.

Program yang digagas oleh Perkumpulan Persyarikatan Muhammadiyah dan didukung oleh ViriyaENB ini telah menandai tahun pertamanya dengan capaian luar biasa. Lebih dari 2.800 peserta dari berbagai latar belakang terlibat secara langsung. 

Ribuan lainnya terhubung melalui platform digital, termasuk situs resmi 1000cahaya.com dan kanal media sosial. 

Capaian ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang menyulut api kesadaran, membangun gerakan, dan menyalakan lentera harapan menuju masa depan energi berkeadilan.

 

Pendidikan, Aksi Nyata, dan Kelembagaan

Program 1000 Cahaya dirancang berdasarkan tiga pilar utama: peningkatan kapasitas pengetahuan, pembangunan model aksi, dan penguatan kelembagaan.

Pilar pertama menyasar edukasi publik. Muhammadiyah berhasil merumuskan kurikulum perubahan iklim dari perspektif Islam untuk tingkat SMA, pesantren, dan komunitas milenial. Workshop, FGD, dan kampanye sosial dilakukan lintas daerah. 

Materi edukasi ini tak hanya menekankan sains, tapi juga landasan filosofis, historis, dan teologis dalam Islam terkait pelestarian bumi. Kolaborasi dengan IPM, IMM, dan ‘Aisyiyah memperkuat jangkauan gerakan ini hingga ke akar organisasi.

Pilar kedua adalah model aksi. Lima proyek percontohan energi bersih digerakkan di sekolah, pesantren, dan komunitas. Instalasi panel surya, efisiensi energi, pelatihan audit energi, serta pengelolaan sampah berkelanjutan menjadi jantung dari aksi nyata di lapangan. 

Di Kulonprogo, Muhammadiyah menanam 1.000 pohon mangrove sebagai bentuk konkret penguatan ekosistem pesisir. Inisiatif “Green School”, “Green Masjid”, hingga “Green Hero” menjadi inspirasi bagi komunitas lain.

Sementara pilar ketiga fokus pada konsolidasi kelembagaan. Muhammadiyah Climate Center (MCC) lahir sebagai pusat koordinasi, dengan Roadmap Climate Change Muhammadiyah sebagai panduan arah gerakan. Kemitraan dengan organisasi lintas iman, kampus, dan lembaga internasional seperti GreenFaith dan Mosaic Purpose memperkuat legitimasi sekaligus memperluas dampak.

 

Cahaya yang Menyebar

Capaian tahun pertama 1000 Cahaya tidak berhenti di sini. Pada 2025, Muhammadiyah menargetkan konferensi internasional transisi energi, penguatan sistem audit lingkungan, dan perluasan green economy berbasis komunitas. Program ini telah menyalakan cahaya baru di tengah tantangan krisis iklim global.

Dengan pendekatan berbasis dakwah, teknologi, dan kolaborasi, 1000 Cahaya menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari titik-titik kecil. Ketika cahaya itu menyatu, ia tak hanya menerangi lorong-lorong gelap, tapi juga menjadi obor masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *